KPK 10 Kali OTT Selama Tessa Mahardhika Jabat Plt Dirlidik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 25 Desember 2025, 20:55 WIB
KPK 10 Kali OTT Selama Tessa Mahardhika Jabat Plt Dirlidik
Plt Direktur Penyelidikan KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto. (Foto: RMOL/Jamaludin)
rmol news logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menggelar 10 kali operasi tangkap tangan (OTT) sejak Direktur Penyelidikan (Dirlidik) dijabat Tessa Mahardhika Sugiarto dengan status pelaksana tugas (Plt).

Catatan redaksi saat sebulan Tessa menjabat Plt Dirlidik, KPK melakukan OTT terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Sumut dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut pada Juni 2025.

Dua bulan kemudian, OTT dilakukan terkait dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada awal Agustus 2025. 

OTT ketiga dilakukan pada 13 Agustus 2025 terkait kasus dugaan suap kerja sama pengelolaan kawasan hutan melibatkan PT Inhutani V.

Sepekan kemudian pada 20 Agustus 2025, KPK kembali melakukan OTT terkait dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melibatkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel.

Tiga bulan setelahnya, atau pada 3 November 2025, OTT kembali dilakukan dengan menangkap Gubernur Riau, Abdul Wahid terkait kasus dugaan pemerasan di lingkungan Pemprov Riau tahun anggaran 2025.

Selang beberapa hari, KPK kembali melakukan OTT dengan menangkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, terkait kasus dugaan suap pengurusan jabatan, proyek pekerjaan di RSUD dr. Harjono Ponorogo, dan penerimaan lainnya atau gratifikasi di lingkungan Pemkab Ponorogo.

Lalu ada OTT Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya terkait kasus dugaan penerimaan hadiah dan gratifikasi di lingkungan Pemkab Lampung Tengah Tahun Anggaran 2025.

Pada Desember 2025, OTT dilakukan dua hari berturut-turut, yakni pada 17 Desember 2025 di Tangerang dan menangkap seorang jaksa, dua pengacara, serta enam pihak swasta. Dalam OTT ini, KPK menyita Rp900 juta. Namun, perkaranya dilimpahkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Keesokan harinya, KPK melakukan OTT di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dalam operasi tersebut, KPK menetapkan 3 tersangka, yakni Bupati Bekasi Ade Kuswara, ayahnya Bupati bernama HM Kunang yang juga Kepala Desa Sukadami, dan Sarjan selaku swasta terkait kasus dugaan suap ijon proyek.

Di hari yang sama, OTT dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan (Kalsel) dan menetapkan tiga Jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) HSU sebagai tersangka, yakni Albertinus Parlinggoman Napitupulu selaku Kepala Kejari HSU periode Agustus 2025-sekarang, Asis Budianto selaku Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari HSU, dan Tri Taruna Fariadi selaku Kasi Datun Kejari HSU.

Tessa Mahardhika merupakan salah satu calon Dirlidik KPK yang lolos tiga besar dalam seleksi terbuka. Tessa sebelumnya pernah menjabat sebagai Juru Bicara KPK sejak 7 Juni 2024. Setelah itu, dia diangkat sebagai Plt Dirlidik sejak 1 Mei 2025.

Selain Tessa, dua nama lainnya juga lolos tiga besar calon Dirlidik KPK, yakni Achmad Taufik asal instansi KPK, dan Farhan dari Kejaksaan. Ketiga nama itu selanjutnya akan dipilih satu orang oleh pimpinan untuk menduduki jabatan Dirlidik KPK.rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA