Adu Gengsi Pelatnas Non-pelatnas

Indonesia Terbuka Grandprix Gold 2011

Minggu, 02 Oktober 2011, 02:23 WIB
Adu Gengsi Pelatnas Non-pelatnas
Tommy Sugiarto
RMOL.Gelar juara tunggal putra Indonesia Terbuka Grandprix Gold 2011 sudah dipastikan milik tuan rumah. Meski dipastikan meraih gelar, partai final Dionysius Hayom Rumbaka lawan Tommy Sugiarto bakal panas dan seru.

Pertarungan kedua pema­in muda itu bakal sarat  gengsi. Hayom berstatus se­bagai pemain Pelatnas Cipa­yung, sedangkan Tommy adalah non-pelatnas setelah keluar ta­hun lalu. Saat itu empat ada sedikit rasa tidak enak ketika Tommy keluar Pelatnas.

Tommy, putra bekas pebulu­tang­kis andalan Indonesia Icuk Sugiarto  meraih tiket final sete­lah mengalahkan juara berta­han Taufik Hidayat dua game lang­sung, 21-10, 21-15 di GOR Pa­laran, Samarinda, Kalimantan Ti­mur, kemarin.

Sedangkan, Hayom yang men­jadi unggulan kedelapan le­bih dulu lolos setelah menga­lah­kan rekan senegaranya Alam­syah Yunus dalam pertarungan se­ngit 24-22, 20-22 dan 21-13.

“Saya puas dengan hasil ini. Sebab, memang sudah menjadi mimpi saya untuk mengalahkan dia (Taufik). Selama tiga kali pertemuan, baru kali ini saya berhasil mengalahkan Taufik,” kata Tommy kepada wartawan usai pertandingan.

Meski demikian, Tommy yang menjadi unggulan ketujuh, tidak merasa jumawa bisa mengalah­kan Taufik. Bahkan, dia menga­ku prestasinya selama ini juga ba­nyak dipengaruhi gaya per­mai­nan juara Olimpiade Athena 2004 tersebut.

“Taufik selain se­bagai senior,  juga banyak mempengaruhi ga­ya permainan saya,” akunya.

Terkait persiapannya meng­ha­dapi Hayom di partai final, Tommy mengaku akan berupaya memaksimalkan kemampuan­nya. “TDi final saya akan fokus untuk meraih gelar juara,” kata peraih gelar Taiwan Terbuka 2011 ini.

Duel Hayom dan Tommy hari ini (Minggu, 2/10) akan menjadi pertarungan ketiganya, setelah keduanya imbang 1-1. Tommy me­nang di Indonesia Open Su­per Series 2007, sedangkan Ha­yom menang Indonesia Grand Prix 2010.

“Terakhir saya bertemu dan kalah tahun lalu (2010) pada pe­rem­patfinal Indonesia Open Grandprix Gold 2010,” katanya.

Di ganda campuran, Indonesia gagal menempatkan wakilnya di partai final setelah dua wakil Nova Widianto/Vita Marissa dan Yohannes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris Wirawan tumbang di semi­final.

Pasangan Nova/Vita kalah dari unggulan keempat China, Chen Xu-jin Ma 17-21, 21-16 dan 13-21. Sementara, Yohannes/Afiat ter­sing­kir oleh unggulan ketujuh asal Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa 16-21 dan 18-21.

Di ganda putri, wakil Indo­ne­sia satu-satunya pasangan Anne­ke Feinya/Nithya Krishinda juga kandas. Anneke/Nithya gagal se­telah dikalahkan duet asal China, Bao Yixin/Zhong Qianxin 17-21 dan 18-21. Kegagalan tuan ru­mah lainnya juga dialami tung­gal putri Belae­trix Manuputi. Be­laetrix tersing­kir setelah di­tumbangkan pema­in Prancis, Hongyan PI melalui rubber set, 21-14, 17-21 dan 19-21. [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA