Inter, yang tampil sebagai tim unggulan, langsung meÂneÂrapÂkan pola permainan meÂnyerang. Mereka berhasil memÂbuka angka setelah 13 meÂnit pertandingan. Berawal dari umpan panjang Diego MiÂlito kepada Samuel Eto’o dan langsung diteruskan keÂpada Goran Pandev. Berdiri beÂbas, Pandev mencongkel boÂla melewati jangkauan kiÂper Muteba Kidiaba dengan kaki kirinya.
Empat menit berselang, Eto’o menggandakan keunggulan InÂter. Berawal dari umpan silang Javier Zanetti dari sisi kanan, bola diterima dengan tak terlalu semÂpurna oleh Pandev. Bola pun meÂngarah kepada Eto’o. Tanpa keÂraguan penyerang asal KaÂmeÂrun ini menghujamkan tenÂdangÂan keras ke pojok gawang MaÂzembe.
Pada babak kedua, Inter tidak meÂnurunkan tempo permainan. MeÂraka semakin memantapkan diri pada saat lima menit seÂbeÂlum bubaran. Kali ini yang menÂjaÂdi pahlawan Inter adalah peÂmain pengganti Jonathan BiaÂbiaÂny. Lolos dari jebakan off-side, tanÂpa kesalahan Biabiany meÂnunÂtaskan umpan Dejan StanÂkovic dari tengah lapangan.
Keberhasilan Inter Milan mengÂgondol gelar juara Piala Dunia Antarklub membuat posisi peÂlatih Rafael Benitez aman. Dia pun meminta dukungan keÂpada semua elemen yang berhubungan dengan Inter Milan.
“Saya sangat senang dan ingin mempersembahkan keÂmenangan ini kepada semua orang yang bekerja bersama kami dan percaya kepada kaÂmi. Jelas saya perlu bicara dengÂan Presiden Massimo MoÂratti dan Direktur Marco BranÂca. Sekarang saya memÂbuÂtuhkan dukungan dan kalau itu diberikan, kita semua bisa bekerja dengan baik,†ujarnya kepada
Mediaset Premium.Ini merupakan kali ketiga Inter menjuarai gelar juara duÂnia antarklub. Sebelumnya InÂter pernah meraih trofi serupa paÂda tahun 1964 dan 1965, yang waktu itu masih berÂnaÂma Piala Interkontinental. MeÂreka sukses menundukkan Independiente, wakil Amerika Latin, dua tahun berturut-turut.
[RM]
BERITA TERKAIT: