“Filipina akan meÂmanÂfaatÂkan keunggulan postur tubuh mereka dengan memainkan boÂla-bola panjang dan seÂrangÂan balik,†ucapnya, kemarin.
Untuk itu katanya, dihaÂrapÂkan pemain-pemain InÂdoÂneÂsia bisa melakukan tusukan-tuÂsuÂkan dengan permainan bola-bola pendek dan kerja sama antar lini yang rapi. Tugas Okto MaÂniaÂni, Christian Gonzales serta IrÂfan Bachdim harus berani mengÂacak-acak pertahanan laÂwan dengÂan tusukan-tusuÂkanÂnya. Pertahanan Filipina sangat kuat dengan penumpukan peÂmain belakang, untuk itu ketiga peÂmain depan Indonesia seÂbiÂsaÂnya memancing pelanggaran, kalau bisa di titik penalti.
“Mereka juga harus siap meÂmanfaatkan bola-bola mati dari luar kotak penalti untuk mengÂhasilkan gol,†usul pengusaha yang akrab disapa Rotan itu.
Bila penyerangan buntu, Arif Suyono bisa diharapkan memÂbongÂkarnya dari sayap. Arif menÂdapat dukungan dari M NaÂsuha yang harus bermain seperti di dalam klubnya, Persija. JangÂan lupa sambung Rotan, meÂlakukan reposisi saat Nasuha ikut naik.
Menurut pengusaha transÂporÂtasi kimia yang kini melirik biÂdang kesehatan dan kecantikan ini, reposisi sangat penting mengÂingat Filipina mengÂanÂdalÂkan counter attack dengan cepat. Apalagi pengÂalaman mereka yang kebanyakan bermain di Inggris.
Karenanya diusulkan agar Timnas melakukan reposisi dan mengantisipasi serangan balik dengan double cover.
“Dua pemain gelandang berÂsauÂdara Phillip dan James YoungÂhusband sangat berbahaya seÂhingga harus mendapat teÂkanan,†katanya.
Namun Rotan menyarankan agar pemain tengah dan beÂlaÂkang kita seperti Maman AbÂduÂrahÂman maupun Hamka Hamzah tiÂdak panik mengatasinya. SeÂmentara itu peran Firman UtiÂna sebagai jangkar sangat penting sebagaimana yang telah ditunÂjukkan pada dua laga sebeÂlumÂnya.
[RM]
BERITA TERKAIT: