"Kita mengadakan rapat terkait pembersihan material kayu terbawa banjir,” kata Wakil Menteri Kehutanan, Rohmat Marzuki dalam keterangan resmi pada Minggu, 21 Desember 2025.
Lanjut Rohmat, dirinya menekankan pentingnya evaluasi progres pembersihan material kayu terbawa banjir di Padang (Sumatera Barat), Aceh Tamiang dan Aceh Utara (Aceh), serta Tapanuli Selatan (Sumatera Utara) agar mendorong percepatan agar proses berjalan lancar dan cepat.
“Harapannya yang lokasi di Padang bisa jadi quick win dari pembersihan ini,” kata Rohmat.
Pemerintah pun mengerahkan alat berat untuk mengangkat kayu, salah satunya di wilayah pesisir Padang, Sumatera Barat.
"Ada 8 excavator yang sudah turun, silakan diatur di mana yang perlu menggunakan tenaga excavator terutama yang kayu-kayu berukuran besar, terima kasih juga kepada masyarakat yang sudah terlibat dalam pembersihan,” kata Rohmat.
Lalu, untuk wilayah Aceh Tamiang pembersihan terpusat di kawasan Pesantren Darul Muchsin dengan rencana pengoperasian delapan unit excavator. Sebab, nerdasarkan pengukuran drone, luas tumpukan kayu mencapai sekitar dua hektare dengan ketinggian hingga empat meter dan volume sekitar 80 ribu meter kubik dengan waktu pengerjaan 7 hari.
Untuk wilayah Sumatera Utara, pembersihan material kayu di Sungai Garoga telah berjalan hampir 20 hari dan menyisakan kurang dari 20 persen dari kondisi awal.
Di Aceh Utara ada tiga alat berat telah bekerja dan berhasil membersihkan masjid utama agar kembali dapat dimanfaatkan masyarakat.
Rapat ini dihadiri perwakilan pemerintah daerah, unsur BNPB, serta dukungan TNI dan Polri.
BERITA TERKAIT: