Red Bull Cuek, Ferrari Girang

Kongkalikong Dihalalkan

Rabu, 15 Desember 2010, 05:58 WIB
Red Bull Cuek, Ferrari Girang
Ferrari
RMOL. Keputusan Federation Internationale de l’Automobile (FIA) menghalalkan team order alias kongkalikong rekan satu tim  ditanggapi beragam. Tim Red Bull Racing cuek-cuek saja,  sedangkan  Ferrari sangat antusias.

Bagi tim Red Bull Racing di­le­galkannya team order tidak ber­pengaruh, karena tim ber­ju­lu­k ‘Banteng Merah’ itu tetap ber­komitmen memberikan per­la­ku­an sama kepada para pe­ba­lap­nya. Atas keputusan tersebut, dua pebalap andalannya, Se­bas­tian Vettel dan Mark Webber te­tap akan bersaing sengit untuk memperebutkan gelar juara du­nia 2011.

“Tidak terpikir oleh saya un­tuk mengubah kebijakan tim mu­sim depan. Kami akan meng­ha­dapi musim depan dengan tetap mem­berikan dukungan yang sama kepada kedua pebalap,” ka­ta Prinsipal Tim Red Bull, Chri­stian Horner kepada Autosport.

Keputusan  Red Bull ini cukup sensasional, ka­rena hampir sebagian besar tim F1 menyambut antusias peng­ha­pusan larangan team order mu­sim 2011.

Apalagi Red Bull cukup di­re­pot­kan dengan keputusan tim yang memberikan kebebasan pa­da Vettel dan Webber untuk ber­saing memperebutkan gelar jua­ra musim lalu. Bahkan, sesama Red Bull itu, sempat terlibat da­lam sebuah insiden akibat ber­seng­golan di GP Turki yang mem­buat hubungan keduanya tidak harmonis.

“Buat kami, yang penting ada­lah apa yang mereka lakukan di trek. Tahun ini, kami sudah mem­berikan kepada dua pebalap ter­sebut, apa yang terbaik dan itu­lah yang akan kami teruskan pa­da tahun depan,” sambung Horner.

Alasan Red Bull mem­per­ta­han­kan kebijakan itu sangat lo­gis. Soalnya, tim bisa sukses men­jadi juara konstruktor seka­li­gus mengantongi juara dunia le­wat dua pebalapnya sekaligus. Pa­dahal prestasi Vettel tidak se­ba­gus Webber sejak awal musim, te­t­api karena diberi kebebasan ke­duanya bersaing ketat. Akhir­nya, Vettel bisa mengharumkan timnya deng­an juara dunia 2010.

Berbeda dengan Red Bull, tim Fer­rari justru menyambut baik pencabutan larangan team order, se­kaligus berakhirnya ke­mu­na­fi­kan yang tidak berguna.  “Pera­tu­ran­nya memasukkan pasal yang mencegah situasi seperti itu. Keputusan FIA meng­ha­pus­kan kebijakan team order sangat pen­ting,” kata petinggi Ferrari, Stefano Domenicali.

Menurutnya, F1 adalah olah­raga tim sehingga arahan dan pe­tunjuk tim sangat menentukan. Pi­­haknya selalu mem­per­ta­han­kan cara pandang itu dan ini ha­rus dijalankan dengan benar.

Seperti diketahui, Ferrari per­nah dibenda hampir Rp 1 miliar pa­da musim lalu setelah me­me­rintahkan Felipe Massa memberi jalan kepada rekannya Fernando Alonso ketika memimpin di Grand Prix Jerman, yang akhir­nya dimenangkan pembalap Spa­nyol tersebut.  [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA