Menanggapi hal itu, Ketua PWNU DKI Jakarta KH Syamsul Ma'arif mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.
“Ketika alam dirusak, dampaknya kembali kepada manusia,” kata Kiai Syamsul dalam kegiatan “Bumi Bicara: Refleksi Lingkungan & Bencana” sebagai bagian dari Refleksi Akhir Tahun 2025 yang digelar IKA PMII DKI Jakarta bersama Yayasan Kader Mandiri Jakarta (YAKAMAJA) di RM Handayani, Jakarta, Minggu 28 Desember 2025.
Sementara Ketua Panitia Kegiatan Nur Amalia menegaskan bahwa isu lingkungan harus dilihat sebagai persoalan moral dan kemanusiaan.
“Bencana bukan takdir semata. Ada relasi kuat antara kebijakan, tata kelola lingkungan, dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat,” kata Nur.
Sedangkan Peneliti dan Pakar Meteorologi Prof. Edvin Aldrian menekankan bahwa perubahan iklim telah memicu anomali cuaca ekstrem dan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi.
“Bumi kita hanya satu, dan generasi berikutnya akan bertanya apa yang kita lakukan untuk menjaganya,” kata Prof, Edvin.
BERITA TERKAIT: