Pembina Naiju Akademi, Taufik Tope Rendusara menilai keinginan Pramono tersebut merupakan sinyal kuat keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan yang inklusif.
“Pendidikan bukan hanya soal fasilitas, tapi soal kesempatan yang setara,” kata Taufik melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 7 November 2025.
Menurut Taufik, penyediaan try out gratis bagi penerima KJP merupakan bentuk keberpihakan nyata terhadap anak dari keluarga berpenghasilan rendah. “Ini memastikan mereka punya peluang yang sama menembus perguruan tinggi negeri,” katanya.
Taufik berharap komitmen itu tidak berhenti pada tingkat instruksi. Ia menekankan perlunya langkah lanjutan agar program tersebut diadopsi menjadi kebijakan resmi Dinas Pendidikan dan memperoleh dukungan anggaran melalui APBD tahun berikutnya.
“Program try out gratis harus dijadikan prioritas kebijakan pendidikan daerah. Dengan anggaran berkelanjutan, program ini dapat menjangkau seluruh siswa KJP di lima wilayah kota dan Kepulauan Seribu,” kata Taufik.
Naiju Akademi juga memastikan kesiapan mendampingi penyelenggaraan try out gratis selanjutnya. Ia menegaskan, Naiju Akademi siap bersinergi dengan Pemprov DKI dan Dinas Pendidikan untuk menjadikan program tersebut gerakan pendidikan yang berkelanjutan.
Kegiatan KJP Try Out Gratis berikutnya akan digelar 18 November 2025, serentak di 34 SMA Negeri se-Jakarta Timur.
BERITA TERKAIT: