Alasan inilah yang membuat Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Maulani Mega Hapsari menggandeng perusahaan teknologi penerbitan digital Arasoft Korea.
"Workshop ini memperlengkapi guru SMP agar tidak hanya menggunakan bahan ajar digital, tetapi juga mampu memproduksi konten interaktif yang relevan dengan kebutuhan siswa abad ke-21," kata Melani Mega dalam acara workshop Pengembangan Buku Digital Interaktif Jenjang SMP di Hotel Aston Priority Simatupang Jakarta, Rabu 27 Agustus 2025.
Lewat workshop yang telah dilakukan, tentunya memiliki dampak positif, tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis guru, tetapi juga memperkuat peran Direktorat SMP dan Arasoft dalam mempercepat digitalisasi pendidikan menengah pertama berdasarkan inklusif, adaptif, dan berbasis teknologi global.
"Dengan inovasi ini, kita memperkuat kompetensi literasi, numerasi, dan kreativitas peserta didik," kata Melani.
Di satu sisi workshop ini juga sejalan dengan agenda prioritas Kemendikdasmen dalam membangun pendidikan yang inklusif dan berdaya saing global.
"Program ini sejalan dengan agenda prioritas Kemendikdasmen untuk menciptakan ekosistem pembelajaran SMP yang inovatif, merata, dan relevan dengan tantangan abad ke-21," pungkas Melani.
BERITA TERKAIT: