Diangkat dari kisah nyata komedian Mongol Stres, film ini menyajikan kisah pertobatan dari jerat sekte sesat, serta kekuatan kasih Tuhan yang menyelamatkan.
Film bergenre horor spiritual ini diproduksi oleh Amazing Grace Production bersama Shakti Cinema.
Produser Roy Sakti menegaskan bahwa Gereja Setan bukan sekadar hiburan horor, tetapi sarat pesan moral dan edukasi rohani.
“Kami bergerilya dari gereja ke gereja untuk memberikan edukasi bahwa film ini bukan horor kosong, tapi sarana peringatan agar masyarakat tidak terjerat penyesatan,” kata Roy dalam konferensi pers di H Club, Jakarta, Senin, 28 Juli 2025.
Mongol, yang juga memerankan dirinya sendiri, menyebut bahwa 80-90 persen adegan diambil dari pengalamannya pribadi saat terlibat dalam komunitas sesat.
“Bukan cerita fiksi, ini pengalaman hidup saya. Banyak yang saya alami sendiri dan saya ceritakan jujur di film ini,” ujar Mongol.
Aktor Indra Damanik turut ambil bagian sebagai tokoh pejabat negara bernama Bapak Gadara. Ia menggambarkan bagaimana praktik sekte tersebut menyimpang tajam dari ajaran gereja.
“Yang mereka lakukan sangat bertolak belakang dari nilai-nilai kekristenan. Ritual-ritualnya juga sangat berbeda,” jelasnya.
Film Gereja Setan diharapkan menjadi alarm rohani dan bentuk perlawanan terhadap penyesatan yang kerap dibungkus rapi dengan topeng agama. Film ini sekaligus mengajak publik untuk lebih waspada terhadap praktik-praktik spiritual yang menyesatkan di tengah masyarakat.
BERITA TERKAIT: