Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat), Sugiyanto mengatakan, kejadian ini harus segera dicarikan solusinya agar tidak menjadi beban baru buat Jakarta.
"Kemacetan di Tanjung Priok hanyalah salah satu dari sekian banyak persoalan yang membelit Jakarta. Kemacetan rutin di berbagai titik lain pun belum mampu diatasi secara efektif oleh Dinas Perhubungan," kata Sugiyanto lewat keterangan tertulis, Minggu 20 April 2025.
Sugiyanto memaklumi permintaan maaf yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Menurutnya kemacetan dipicu oleh ketidakprofesionalan pengelolaan pelabuhan, terutama Pelindo yang memaksakan kapasitas normal 2.500 truk menjadi 7.000 per hari.
"Namun demikian, permintaan maaf saja tidak cukup tanpa langkah nyata dan cepat untuk mengatasi berbagai krisis tersebut," tegas Sugiyanto.
Selain kemacetan di Priok, persoalan banjir juga masih terus menghantui ibukota. Sementara proyek RDF Rorotan tertunda akibat bau menyengat.
Tak hanya itu, Satpol PP DKI baru-baru ini dikecam usai membubarkan paksa demonstrasi di depan DPR dan mandeknya normalisasi Ciliwung, juga menjadi sorotan publik.
"Gubernur perlu melibatkan semua pihak, khususnya masyarakat Jakarta, untuk bersama-sama mengatasi persoalan demi kemajuan kota dan kesejahteraan warganya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: