Aksi ini dilakukan secara serentak di berbagai wilayah Indonesia yang melibatkan lebih dari puluhan ribu siswa, guru, dan orang tua murid di 500 sekolah, Senin 14 April 2025.
Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain mengatakan, aksi ini bukan sekadar simbolik, namun juga merupakan bagian dari pendidikan karakter dan kepedulian global yang diajarkan kepada peserta didik.
“Boikot ini adalah bentuk nyata perlawanan damai kita terhadap penjajahan dan penindasan yang terus terjadi di Palestina,” ujar Fahmi dalam keterangannya, Selasa 15 April 2025.
Aksi boikot ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti edukasi publik melalui poster dan pamflet, kampanye sosial media, penarikan produk tertentu dari kantin sekolah, hingga penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina.
JSIT Indonesia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk lebih selektif dalam memilih produk dan mendukung gerakan global untuk menghentikan pendanaan terhadap agresi zionis melalui konsumsi harian.
“Ini bukan soal agama semata, ini soal kemanusiaan. Dan sekolah adalah tempat terbaik untuk menumbuhkan kesadaran itu,” kata Fahmi.
Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan solidaritas Palestina yang telah dan akan terus dilakukan JSIT Indonesia sebagai bentuk komitmen terhadap nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.
BERITA TERKAIT: