Hal ini terjadi sebagai bentuk ketidakpercayaan (
distrust) nasabah dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BMT Bina Umat Sejahtera yang berpusat di Jalan Untung Suropati Nomor 16 Lasem itu.
Diketahui BMT BUS mempunyai kantor di Jepara kota, Welahan, Mayong, Batalit, dan Kalinyamatan. Namun sejumlah nasabah mengaku kesulitan mencairkan dananya karena semua kantor di Jepara tutup. Padahal, banyak nasabah yang menyimpan dananya hingga ratusan juta rupiah.
Untuk itulah para nasabah kemudian mengadukan nasibnya kepada wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD dengan didampingi Ahmad Sholeh yang mengaku sebagai koordinator demo.
“Saya berharap wakil rakyat Jepara bersedia membantu mereka termasuk kasus perdatanya,” ujar Sholeh, diwartakan
RMOLJateng, Selasa 18 Februari 2025.
Sementara Ketua Komisi A DPRD Jepara, Haidar Zaki Umar mengatakan, akan mendukung penuh nasabah yang meminta haknya dan menunggu surat dari masyarakat yang meminta haknya.
Setelah melakukan aksi di depan DPRD Tamansari, para nasabah melanjutkan langkahnya menuju Polres Jepara, di KS Tubun No. 2, Jepara.
Terpisah, Korirah salah satu nasabah menyampaikan harapannya agar uang yang disimpan di BMT BUS bisa kembali.
“Total simpanan saya yang tersisa Rp42 juta. Itu adalah persediaan untuk kebutuhan anak-anak saya karena
single parents,” harapnya.
BERITA TERKAIT: