Seperti yang terjadi di Kecamatan Silo, Sumbersari dan Jebuk, pada Sabtu 21 Desember 2024.
Menurut salah seorang anggota DPRD Jember, Tabrani, tanah longsor yang menyebabkan 2 dapur dan 2 kamar mandi ambruk, terjadi di Dusun Curahwungkal, Desa Pace, Kecamatan Silo. Keduanya milik Syamsul Arifin (50) dan Ahmad (40) warga setempat yang masih satu keluarga dan letaknya berdampingan.
"Kedua dapur dan kamar mandi itu ambruk karena pondasi bangunan bagian dapur longsor," ucap Tabroni, saat mengunjungi rumah korban, dikutip
RMOLJatim, Sabtu 21 Desember 2024.
Dia menjelaskan tanah longsor terjadi diduga karena guyuran hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dan waktu agak lama sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi.
Beruntung sebelum peristiwa bencana terjadi, pemilik rumah sudah selesai beraktivitas di dapur.
"Baru sekitar pukul 10.00 WIB, terasa ada gerakan tanah dan bunyi aneh di bagian dapur. Tiba-tiba bagian pondasi bangunan bagian belakang longsor. Akibatnya, dapur korban ambruk dan kamar mandi menjadi hancur berantakan," tuturnya.
Dari keterangan pemilik rumah, lanjut Tabrani, akibat hujan yang mengguyur semalaman itu, pondasi dan tanah pada bagian dapur menjadi labil.
"Sebab, tanah tersebut adalah tanah urug kemasukan air berlebih, sehingga menjadi penyebab longsor," terangnya.
Dia juga menegaskan tidak ada korban jiwa atau terluka dalam peristiwa tersebut, sebab, pemilik rumah bisa menyelamatkan diri.
Pantauan
RMOLJatim di lokasi, menyusul kejadian itu, para relawan BPBD dan warga sekitar, datang berbondong-bondong membantu korban, termasuk di antaranya tim relawan Baret Rescue Jember.
Ketua Tim Baret rescue Jember, David Handoko Seto mengatakan, bencana alam juga terjadi di wilayah kelurahan Keranjingan Sumbersari, yakni sebuah pohon tumbang menimpa rumah warga. Pihaknya pun langsung mendatangi rumah tersebut, mengevakuasi pohon tumbang dan menyalurkan bantuan.
Tak lama kemudian, dia mendapatkan informasi susulan telah terjadi longsor di Desa Suco Pengepok Kecamatan Jelbuk. Yakni tanah longsor yang menutupi akses jalan utama desa tersebut. Pihaknya bersama-sama relawan dan warga sekitar mengevakuasi tanah longsor, sehingga bisa dilewati kembali dengan normal.
"Meski demikian, masih perlu hati-hati, karena jalan masih licin. Kami berharap Pemkab Jember, segera turun tangan untuk membantu warga terdampak," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: