Gara-garanya JAKIM 2024 yang diikuti 15 ribu peserta dari Indonesia maupun mancanegara itu dimulai pukul 04.00 WIB atau sebelum azan subuh berkumandang.
Ajang itu sendiri melombakan tiga kategori, yakni Marathon (42,195K) yang dimulai pukul 04.00 WIB, Half Marathon (21,0975K) mulai pukul 05.15 WIB, dan 10K pada pukul 06.15 WIB. Semua kategori ini mulai start dari Monas.
"Kegiatan Jakarta Internasional Marathon yang sejatinya adalah bagian dari rangkaian memperingati HUT Kota Jakarta harusnya dapat memperlihatkan wajah Jakarta sebagi kota religius dan berbudaya," kata Dailami dalam keterangannya, Senin (24/6).
Menurut Dailami, seperti gelaran Jakarta Internasional Marathon tahun-tahun sebelumnya, lomba dapat dimulai atau dilaksanakan setelah ibadah salat Subuh.
"Bukan pada pukul 4 pagi atau sebelum ibadah salat subuh. Apalagi lokasi startnya tidak jauh dari Masjid Istiqlal," kritik Dailami.
Sebagai kota yang masyarakatnya religious, menurut Dailami, Pemprov DKI Jakarta seharusnya mempertimbangkan waktu pelaksanaan kegiatan tersebut secara matang.
Bukan hanya sekedar mengejar momentum saja dan bangga dengan pencapaian jumlah peserta saja, namun juga harus dapat mengedepankan wajah masyarakat Jakarta yang religious, humanis dan beradab.
"Ini harus jadi pelajaran berharga bagi Pemprov DKI Jakarta juga panitia penyelenggara dan instansi terkait lainnya," demikian Dailami.
BERITA TERKAIT: