Gerakan tersebut dilaksanakan bersama 10 Relawan Bakti BUMN Batch V yang terpilih. Program tersebut juga menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengatakan, program melawan
bullying merupakan salah satu bagian dari program TJSL BUMN untuk berkontribusi dalam perbaikan kehidupan masyarakat sekitar.
"Lingkungan masa kecil yang bebas bullying, akan mendukung anak-anak tumbuh dan memiliki masa depan yang berprestasi," kata Ramon dikutip Jumat (24/5).
Ramon menuturkan, Desa Magepanda, Maumere dipilih perseroan sejalan dengan fokus TJSL BTN di kawasan 3T.
"Karena salah satu misi kami yakni ikut menyejahterahkan kehidupan masyarakat Indonesia khususnya di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan," kata Ramon.
Khusus bagi para relawan, BTN juga menggelar sesi diskusi dan motivasi sejalan dengan program BUMN Muda yang dihadiri Human Capital & Strategic Division Head BTN Aldo Bimantoro.
"Karena sebagai generasi muda, kita harus menjadi inspirasi, energi, dan penggerak kemajuan yang berdampak nyata bagi masyarakat sekitar," kata Aldo.
Sebagai bagian dari program anti bullying ini, BTN juga bekerja sama dengan Krealogi dan Tokoh Masyarakat di Bidang Kesetaraan Gender, Hanna Keraf.
"Desa Magepanda juga mencatatkan beberapa kasus anak stunting, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan pernikahan dini yang disebabkan oleh budaya serta ekonomi," ujar Hanna.
BTN bersama para relawan juga melaksanakan program anti stunting dengan memberikan edukasi bagi para ibu hamil terkait pemenuhan gizi.
Adapun sebelumnya, BTN bersama Relawan Bakti BUMN Batch III, juga ikut mengawal program anti stunting di Desa Kolbano, salah satu desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan angka stunting tertinggi di Indonesia.
BERITA TERKAIT: