Banjir yang melanda Kecamatan Karanganyar menyebabkan sebagian besar sekolah tidak dapat melaksanakan proses belajar mengajar akibat ruang kelas dipenuhi lumpur.
Dikutip dari
Kantor Berita RMOLJateng, sebanyak 150 siswa Akpol yang diterjunkan menggelar bakti sosial pembersihan di Balai Desa Wonorejo, SDN 1 dan SDN 2 Wonorejo,Kecamatan Karanganyar.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menilai kegiatan bakti sosial taruna Akpol merupakan implementasi program Presisi untuk mewujudkan Polri yang prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan.
"Kepedulian siswa Akpol terhadap kesulitan masyarakat mendapat simpati publik. Kehadiran siswa Akpol dirasakan masyarakat karena telah hadir sebagai pelayan, pelindung, dan penolong masyarakat," kata Edi, Rabu (3/4).
Sebelumnya, Gubernur Akpol Irjen Krisno H. Siregar mengatakan, jika tidak dibantu pembersihannya maka dikhawatirkan proses belajar mengajar harus diliburkan lebih lama lagi bagi sekolah yang terdampak parah oleh banjir.
Pembersihan sekolah selain dilakukan oleh Kepolisian juga dibantu oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD Kabupaten Demak.
"Kami dibantu oleh Damkar dan BPBD Demak untuk membersihkan sekolah. Fokus kami membersihkan sisa lumpur di dalam ruangan kelas, serta membersihkan meja dan kursi agar bersih seperti sediakala," kata Krisno.
Selain menggelar baksos, lanjut Krisno, pihaknya juga menyalurkan 500 paket bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak banjir di Desa Wonorejo.
"Ada paket bansos berisi beras, roti, mie instan dan sirup untuk dibagikan kepada warga terdampak banjir. Semoga bantuan tersebut dapat sedikit meringankan beban hidup warga setempat," kata Krisno.
BERITA TERKAIT: