"Kemungkinan lebih banyak perahu akan berangkat dari Bangladesh dan Myanmar dalam waktu dekat, karena pengungsi Rohingya terus mencari keamanan dan perlindungan," kata Kepala Perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, Ann Maymann diberitakan
Kantor Berita RMOLAceh, Sabtu (18/11).
Ann Maymann berujar, saat ini ada perahu yang masih dalam kesulitan dan meminta pertolongan untuk mendarat di Bireuen dan Aceh Utara. Bahkan ada perahu lainnya yang terombang-ambing di tengah laut.
"Para pengungsi Rohingya sekali lagi mengambil risiko yang mempertaruhkan nyawa dalam mencari solusi," ujarnya.
Untuk itu, Ann Maymann mendesak Pemerintah Indonesia segera bertindak membantu melakukan pendaratan. Termasuk menyediakan bantuan penyelamatan jiwa kepada para pengungsi.
Data UNHCR, sebelumnya ada perahu pembawa sekitar 200 pengungsi Rohingya dalam kondisi membutuhkan makanan, air, dan perhatian medis. Di dalamnya ada perempuan dan anak-anak. Namun mereka belum diizinkan mendarat dan tetap berada di lepas pantai Aceh.
"Perjalanan berbahaya dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki peluang dan yang telah kehilangan harapan," sebutnya.
Di samping itu, Ann Maymann meminta masyarakat dan Pemda Aceh agar mengizinkan pendaratan aman bagi 341 pengungsi Rohingya yang tiba pada tanggal 14 dan 15 November 2023.
BERITA TERKAIT: