Apalagi, bila anak sering dipertontonkan kemarahan kedua orangtua mereka saat terjadi pertengkaran hebat.
"Sumber masalah dari orangtua, misal membentak, memukul, nyuekin anak, menghina, memaki, dll, itu sumber dari persoalan awal yang muncul," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar, dalam diskusi daring bertema "Lingkaran Setan Perundungan dan Kekerasan Anak", Sabtu (30/9).
Kemarahan yang disaksikannya di rumah, bisa membuat anak membawa karakter itu ke sekolah.
Selain itu, faktor kesulitan ekonomi berujung emosi juga jadi salah satu penyebab anak mudah emosi dan mencontoh orang tuanya.
Untuk itu, bukan hanya guru yang menjadi pengawas dan pengajar anak di sekolah. Namun langkah awal pencegahan kekerasan terhadap anak dan perundungan bisa dilakukan dari mulai lingkup terkecil yakni keluarga.
BERITA TERKAIT: