Acara ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari kepala madrasah, guru, serta siswa-siswi dari berbagai madrasah di seluruh wilayah Sumatera Utara yang juga diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting.
Dalam sambutannya, Kakanwil Kemenagsu menekankan pentingnya membangun lingkungan madrasah yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang, di mana setiap siswa dapat belajar tanpa rasa takut atau tertekan.
“Kampanye anti-bullying ini sangat penting, terutama dalam menciptakan iklim pendidikan yang positif. Kami berharap melalui deklarasi ini, seluruh madrasah di Sumut dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya bullying serta mendorong peran aktif semua pihak dalam menanggulanginya,” ungkapnya.
Sementara itu Kabid Pendidikan Madrasah Dr. Erwin Pinayungan Dasopang mengatakan, Gebyar Deklarasi Kampanye Anti Bullying ini merupakan salah satu langkah strategis Kementrian Agama Sumatera Utara dalam mendorong terciptanya Madrasah yang inklusif, ramah,dan bebas dari kekerasan.
“Melalui zoom meeting, acara ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak Madrasah di daerah-daerah terpencil dan mengedukasi siswa di seluruh madrasah tentang bahaya bullying,” ungkapnya.
Kabid Penmad juga meminta madrasah aktif melakukan sosialisasi anti bullying dengan membuat poster, spanduk dan dipajang di dinding kelas serta lingkungan madrasah, serta membuat flyer, video penegasan penolakan/ anti bullying di madrasah dan menyebarkan ke seluruh media sosial.
Acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan Deklarasi bersama sebagai komitmen seluruh peserta untuk menghindari tindakan Bullying di lingkungan Madrasah.
Turut hadir pada acara tersebut Ketua Tim Kerja Bidang Penmad Kanwil Kemenagsu, perwakilan dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) dan KB Provinsi Sumut, serta Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut.
BERITA TERKAIT: