Meski demikian, warga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan naiknya kembali permukaan air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Ahmad Hidayat mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir ketinggian air mengalami penurunan sekitar 20 hingga 30 cm.
"Alhamdulillah, air mulai berkurang secara bertahap. Namun, kami tetap mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama jika ada hujan deras atau kiriman air dari hulu," ujar Ahmad, dikutip
RMOLSumsel, Senin 10 Maret 2025.
Namun demikian, banjir terparah masih terjadi di Desa Curup, di mana ketinggian air masih mencapai sekitar satu meter. Selain itu, beberapa desa seperti Suka Raja, Modong, dan Tanjung Dalam juga masih terdampak cukup signifikan.
BPBD PALI telah mendirikan posko di Desa Curup dan terus melakukan pemantauan kondisi air selama 24 jam.
"Kami memantau indikator ketinggian air, terutama saat malam hari dan cuaca mendung. Jika ada peningkatan debit air, masyarakat harus segera bersiap," tambahnya.
Ia juga mengimbau warga di 10 desa terdampak agar tetap memantau perkembangan air dan segera mengungsi jika kondisi kembali memburuk.
"Jangan sampai lengah. Jika air kembali naik, segera cari tempat aman untuk mengungsi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: