Dijelaskan Bupati Blitar Rini Syarifah, daerahnya yang terbagi menjadi 22 kecamatan, 220 desa, dan 28 kelurahan merupakan sentra peternakan dan perikanan, baik darat maupun laut.
Di tahun 2022 atau setelah pandemi, populasi ayam di Kabupaten Blitar mencapai 13 juta ekor dan ayam pedaging mencapai 1 juta.
"Produksi telur ayam 400 hingga 600 ton per hari. Kabupaten Blitar menyumbang supply 28 persen telur nasional dan 70 persen telur Jawa Timur, dengan melibatkan kurang lebih 3.286 peternak," jelasnya.
Sedangkan dalam sektor pertanian, lanjutnya, Kabupaten Blitar merupakan sentra pertanian dengan produksi cabe besar sebesar 11.257 ton per tahun dan luas panen 2.226 hektare.
"Untuk cabe rawit produksi 30.041 ton per tahun dan luas panen sebesar 30.041 hektare,” ujarnya.
Di samping sektor pertanian, Kabupaten Blitar juga memiliki potensi perikanan yang cukup besar, baik perikanan laut tangkap maupun perikanan darat atau budidaya.
"Potensi perikanan laut ini sangat menjanjikan, karena wilayah Kabupaten Blitar langsung berbatasan dengan Samudra Indonesia," tuturnya.
Bupati juga menjelaskan pada sektor perikanan darat, khususnya budidaya ikan hias, Kabupaten Blitar terkenal dengan komoditas ikan koi di Kecamatan Nglegok, yang telah diakui secara nasional sebagai salah satu sentra ikan koi berkualitas di Indonesia.
Dari gambaran tersebut, Bupati Rini berharap bisa menjadi pertimbangan Uniska Kediri untuk menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Blitar,
“Ini mengingat di Uniska Kediri ada Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), sehingga sangat memungkinkan jika ada kolaborasi untuk mendukung seluruh potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Blitar," tutupnya.
BERITA TERKAIT: