Dukungan ini dilakukan lantaran mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dianggap peduli terhadap kaum buruh. Saat masih menjabat Gubernur DKI, Anies bahkan berani menaikkan gaji buruh di atas ketentuan
omnibus law UU Cipta Kerja.
Melalui deklarasi dukungan ini pula, buruh berharap bisa hidup layak dan sejahtera jika Anies Baswedan menjadi presiden 2024.
"Kita dukung presiden yang berani mencabut
omnibus law, cerdas, dan bukan petugas partai," tegas Ketua Panitia Forum Buruh Ciayumajakuning, Sugiharto di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (7/7).
Sugiharto mengatakan, nasib buruh dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan masih memprihatinkan karena mendapat upah rendah dibandingkan daerah lain.
Di empat wilayah tersebut, Sugiharto mencatat upah buruh hanya naik Rp18 ribu di tahun 2021. Kemudian di tahun 2022, naik Rp78 ribu dibanding tahun sebelumnya. Sementara di tahun 2023 hanya naik Rp153 ribu.
"Untuk upah di sektor padat karya seperti tekstil di Majalengka, dari gaji Rp2.180.000 kemudian dipotong 25 persen sekitar 500 ribu, jadi mereka terima Rp1,5 juta perbulan," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Forum Ciayumajakuning, Mauludin mengutarakan ada tiga sikap buruh dalam upaya mendukung Anies Baswedan.
Pertama, dukungan capres tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan kerja layak, upah layak, dan hidup layak sesuai dengan amanat Konstitusi UUD 45.
Kedua, dukungan tersebut diberikan karena Forum buruh Ciayumajakuning melihat kepemimpinan Anies pro terhadap buruh.
"Ketiga, kami siap bekerja sama dengan tim sukses atau relawan pendukung Anies Baswedan untuk mengawal hasil penghitungan suara di TPS sampai ke KPU demi mengawal penyelenggaraan pemilu yang jujur, benar, dan adil," tandasnya.
BERITA TERKAIT: