Koordinator Sub Bidang Informatif Gas Rumah Kaca BMKG, Albert Nahas, memprediksi Jakarta akan memasuki musim kemarau pada Mei 2024, dan akan mencapai puncaknya pada Juni 2024.
Albert mengatakan bahwa dampak fenomena iklim global juga memiliki pengaruh terhadap PM2.5 yang merupakan salah satu partikel polutan.
“Fenomena iklim global bisa memengaruhi iklim di Indonesia, yang juga berakibat ke kondisi PM2.5 diantaranya adalah El Nino, La Nina, dan Dipole Mode Positif/Negatif,” kata Albert dikutip Sabtu (4/5).
Albert menyebut La Nina mempengaruhi konsentrasi PM2.5 di Indonesia dan membagi wilayah Indonesia menjadi dua wilayah timur dan barat berdasarkan respon PM2.5 terhadap La Nina.
“Salah satu dampaknya adalah konsentrasi PM2.5 cenderung tinggi pada malam hari hingga pagi hari dan rendah pada siang hari,” kata Albert.
Albert juga menegaskan bahwa bagaimana pun kondisi iklim global yang terjadi, kualitas udara akan bergantung terhadap sumber emisi di wilayah tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: