Penegasan itu disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (16/3).
“Yang pertama, kami lakukan ketika kejadian, bagaimana kita bisa menjamin pasokan BBM, karena kalau sampai ini terjadi mengganggu pasokan BBM, dan terjadi kelangkaan di beberapa daerah, apalagi Jabodetabek dan Banten tentu ini masalahnya meluas ke mana mana,†kata Nicke di hadapan anggota Komisi VII.
Nicke mengatakan pada saat kebakaran terjadi, suplai BBM yang tadinya menggunakan pipa dari kilang minyak Balongan, lantas dihentikan dan diganti dengan pengiriman dari laut.
“Tentu ini tidak mudah, kita merelokasi melakukan arrangement, tetapi ini kami lakukan untuk menjaga pasokan BBM,†katanya.
Selain itu, kata Nicke, Pertamina juga menambah tambahan armada mobil tangki. Dari kilang Cilacap sampai dengan Cikampek kemudian Padalarang, lalu dikirim pakai mobil.
“Jadi semua opsi opsi yang kita sebut adalah alternatif dan emergency situation ini kita jalankan,†katanya.
Dengan menggunakan langkah cepat tersebut, Nicke mengatakan pasokan minyak ke sejumlah daerah aman, setelah terjadinya kebakaran di Plumpang beberapa waktu lalu.
“Alhamdulilah tidak terjadi kelangkaan pasokan setelah kejadian tersebut, kami pun memonitor dari cctv di command center, kondisi antrian dan juga stok di SPBU, alhamdulilah masyarakat juga bisa terwakilkan bahwa tidak terjadi masalah pasokan sehingga tidak panic buying,†tutup Nicke.
BERITA TERKAIT: