Sejumlah petugas dari berbagai angkatan dan dari Pemkot Bandarlampung yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandarlampung terlihat sibuk menyiapkan hari pertama dibukanya posko tersebut.
Posko Operasi Ketupat Krakatau yang juga nantinya berfungsi menyekat para pemudik dari luar provinsi agar tak masuk Kota Bandarlampung. Pemerintah Pusat melarang mudik tahun ini (6-17/5).
Saat
Kantor Berita RMOLLampung melihat salah satu dari lima posko serupa, tim yang bertugas baru saja pergantin tim jaga (shif). Menurut salah satu petugas Alexander, posko akan beroperasi 24 jam.
Tim shif pertama, katanya tugas jaga dari pukul 08.00-16.00 WIB sedangkan tim shif kedua dari pukul 16.00 sampai 24.00 WIB.
Untuk saat ini, sebelum pemberlakuan larangan mudik, kendaraan luar kota harus berhenti dan diperiksa surat keterangan vaksin, rapid tes antigen, atau swabnya. Jika ada, petugas baru mengizinkan masuk Kota Bandarlampung.
"Kita baru ganti shif, jadi enggak tahu pagi tadi sudah berapa kendaraan yang diputarbalikkan," kata Alexander.
Menurutnya, setiap shif akan dipimpin oleh pawas dan sekretaris satgas, sehingga merekalah yang akan melaporkan hasil pemeriksaan ke ketua satgas.
"Saat pergantian shif, merekalah yang akan melaporkan hasilnya," ujarnya.
Jurubicara Covid-19 Kota Bandarlampung, Ahmad Nurizki mengaku sampai saat ini belum menerima rekap kendaraan yang diputarbalikkan dari semua posko.
"Baru ada 1 mobil yang disuruh putaran balik di posko penyekatan perbatasan Sukarame. Sementara untuk posko lain belum ada laporan," jelasnya.
Diketahui, 5 posko penyekatan perbatasan yang dibuka Satgas Covid-19 Bandarlampung yaitu posko Panjang (Lapangan Baruna), posko Kemiling (Perum BPK), posko Rajabasa (gapura selamat datang), posko Sukarame (Polsek Sukarame), dan posko Lematang (Jl Ir Sutami).
BERITA TERKAIT: