Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sofyan Basir Akui Pemadaman Listrik Kali Ini Paling Parah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 05 Agustus 2019, 12:25 WIB
Sofyan Basir Akui Pemadaman Listrik Kali Ini Paling Parah
Sofyan Basir/Net
rmol news logo Direktur Utama PLN (nonaktif) Sofyan Basir turut angkat bicara terkait padamnya listrik di Jabodetabek dan sebagian besar Pulau Jawa. Menurut dia, pemadaman listrik kali ini dinilai paling parah karena memakan waktu yang cukup lama.
HUT 79 RI

"Nampaknya iya ya (terparah) dari perjalanan. Memang kadang-kadang kalau bicara energi ya seperti itu," kata Sofyan kepada wartawan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (5/8).

Meski begitu, kata Sofyan, dirinya meyakini bahwa petugas terkait tengah berupaya memulihkan arus listrik yang disebut-sebut mengalami gangguan di sejumlah wilayah. Ia berharap pemadaman listrik dapat segera kembali normal seperti sediakala.

"Tapi ya solusi sedang dicari. Mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu singkat ya," ujar dia.

Ditanya soal dampak dari pemadaman listrik yang mengakibatkan banyak kerugian, Sofyan mengaku angkat tangan lantaran dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai Dirut PLN.  

"Wah enggak tahu. Udah bukan di PLN lagi. Udah lah biar nanti diserahkan ke direksi ya," pungkasnya.

Sofyan Basir saat ini tidak lagi menjadi orang nomor satu di institusi kelistrikan di Indonesia. Pasalnya, dia ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini menjadi terdakwa kasus suap proyek PLTU Riau-1.

Dalam kasus suap PLTU Riau-1 Sofyan Basir didakwa telah melakukan pemufakatan jahat dengan memfasilitasi pertemuan antara mantan anggota DPR Eni Saragih, mantan Sekjen Golkar Idrus Marham dan pengusaha Johannes B. Kotjo dengan jajaran direksi PLN.

Atas ulahnya, Sofyan didakwa melakukan pidana Pasal 12 huruf a jo. Pasal 15 juncto Pasal 11 juncto Pasal 15 UU 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sebelumnya, pelaksana tugas (PLT) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani menyebutkan bahwa pemadaman listrik yang terjadi sejak 11.49 WIB pada Minggu kemarin (4/8) disebabkan oleh gangguan di Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Ungaran-Pemalang.

Akibatnya jaringan Sutet Depok dan Tasikmalaya mengalami gangguan. Sementara listrik di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali tetap berjalan normal, hanya daerah Jawa Barat dan DKI Jakarta padam secara serentak.

Pemulihan dilakukan pihak PLN dengan cara memasok aliran listrik dari Jawa Timur yang tidak terdampak ke PLTA Saguling dan PLTA Cirata yang berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan.

Dua PLTA itu berfungsi untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat menuju PLTU Suralaya melalui GITET Cibinong, Depok, Gandul, Lengkong, Balaraja dan Suralaya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA