"Fatayat NU bergerak untuk pencegahan stunting sejak tahun 2012 lalu melakukan deklarasi Barisan Nasional Cegah Stunting yang diprakarsai oleh anggota atau kader Fatayat di berbagai level," ujar Sekretaris Umum PP Fatayat NU, Margaret Alyatul Maimunah, Kamis (22/11).
Acara tersebut juga dihadiri oleh pejabat Kemenkes dari Ditjen Pusat Promosi Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel.
Sebagai organisasi perempuan berbasis sosial keagamaan, Fatayat NU melakukan advokasi dengan banyak pihak. Dengan tokoh-tokoh lintas agama, eksekutif, legislatif, CSR dan bersama ormas-ormas lain.
"Upaya lain yang dilakukan adalah hearing dengan komisi-komisi di DPR RI. Harapannya ya mereka bisa membantu dari segi kebijakan sekaligus kepada beberapa Kementerian agar dapat disupport secara maksimal dari segi program," imbuh Margaret dalam keterangannya.
Sulawesi Selatan memasuki tahun ketiga bagi Fatayat NU Wilayah Sulsel menjadi kepanjangan tangan dari Kemenkes yang menjadi wilayah pertama yang melakukan gerakan masyarakat hidup sehat pada tahun 2016.
"Tahun 2016 menjadi organisasi perempuan pertama di Sulsel yang menjadi mitra pemerintah pusat dalam program Germas" jelas Ketua Wilayah Fatayat Sulsel, Nurul Ulfah.
Sementara itu, pejabat Kemenkes dari Ditjen Promosi Kesehatan, Bayu Aji menyatakan, selama ini Fatayat NU memiliki andil yang besar terhadap sosialisasi program-program pemerintah kepada masyarakat.
"Karena Fatayat memiliki basis massa yang solid sampai akar rumput sehingga memudahkan kami menyadarlan masyarakat tentang germas ini," terangnya.
Angka stunting di Indonesia masih bertengger di angka 37,2 persen skala nasional. Di Sulsel beberapa kabupaten masih menduduki red zone angka stunting. Empat yang tertinggi berdasarkan hasil PSG 2017 adalah Enrekang 45.9 persen, Tana Toraja 43 persen, Toraja Utara 42,4 persen, dan Pangkep 41,9 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr. Bahtiar Baso mengatakan bahwa program-program prioritas untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Sulsel terus digalakkan. Secara kuratif direncanakan pembangunan rumah sakit regional di beberapa titik kabupaten yang aksesnya masih sulit. Pengadaan mobil ambulans skala besar serta tunjangan biaya pendidikan bagi mahasiswa kedokteran spesialis.
[rus]
BERITA TERKAIT: