Puncak penganugerahan Santri of The Year 2018 ini digelar oleh Islam Nusantara Center dan Pustaka Compass. Gelaran ini diharapkan mampu membangkitkan motivasi dan dapat memberikan suri tauladan bagi generasi muda serta masyarakat umum untuk lebih giat membangun bangsa dan negaranya.
Ada sebelas nominasi yang diberikan penghargaan dalam acara yang digelar untuk kali ketiga itu.
Rektor UINSA Surabaya, Masdar Hilmi mengaku bangga menjadi bagian dalam penyelenggaraan ini. Dia berharap acara ini kembali digelar tahun depan dan tetap dilakukan di UINSA Surabaya.
“Mudah-mudahan tahun depan 2019 mendatang, akan lebih baik lagi dan akan kembali ke UIN sunan Ampel Surabaya lagi," ujar rektor yang baru dilantik ini.
Menurutnya, acara ini akan memberi inspirasi bagi bangsa bahwa santri dan pesantren telah berkontribusi bagi bangsa ini.
Ada empat kategori pesantren yang meraih penghargaan dalam acara ini. Di antaranya, kategorti pesantren salaf inspiratif yang diraih Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang; pesantren modern inspiratif diraih Pesantren Amanatul Ummah Surabaya-Mojokerto; pesantren entrepreneur diraih Pesantren Al Mawaddah (Kudus); dan pesantren takhassus diraih Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo (Fiqh).
Sementara nominasi santri antara lain santri inspiratif di bidang dakwah dimenangkan oleh Imam Mawardi dari Surabaya; di bidang pendidikan diraih Abdul Haris, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang; dan di bidang wirausaha dimenangkan Dahlan Iskan, Pemilik Jawa Pos Group.
Selanjutnya, di bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan Kabupaten/Kotamadya dimenangkan Asip Kholbihi, Bupati Pekalongan; di bidang Kepemimpinan dalam Pemerintahan Provinsi diraih Nurdin Basirun Gubernur Kepulauan Riau; dan di bidang seni dan budaya diraih Veryal Eisha Aqila ‘Veve’ Zulfikar dari Sidoarjo.
Penghargaan juga diberikan untuk kategori pahlawan santri 2018 kepada KH Masjkur Malang dan santri mengabdi sepanjang hayat untuk KH. Hasyim Muzadi.
[ian]
BERITA TERKAIT: