“Sebagai santri, saya menyampaikan rasa hormat dan apresiasi kepada Bapak Presiden Prabowo karena menginisiasi lahirnya Direktorat Jenderal Pesantren. Ini adalah kado dari presiden,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 23 Oktober 2025.
Gus Ipul yang juga menjabat Menteri Sosial ini menilai, langkah Presiden Prabowo menandai babak baru dalam kebijakan nasional terhadap dunia pesantren. Ditjen Pesantren tidak hanya menjadi institusi administratif, melainkan simbol pengakuan negara atas peran pesantren dalam membentuk karakter, moral, dan kemandirian bangsa.
"Negara kini hadir lebih dekat ke pesantren, memberikan dukungan struktural, anggaran, dan kebijakan berkelanjutan,” kata Gus Ipul.
Keberadaan Ditjen Pesantren juga sejalan dengan semangat Hari Santri yang berpijak pada nilai perjuangan dan pengabdian. Sejak Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, para santri telah membuktikan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman.
“Santri adalah penjaga akhlak bangsa, benteng moral di tengah zaman yang sering kehilangan arah. Mereka membangun negeri bukan dengan kebencian, tapi dengan kasih dan ilmu,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: