Demikian dikatakan Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris merespons peringatan Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober.
"Sejarah mencatat bahwa santri menjadi garda terdepan dalam mempertahankan kemerdekaan," kata Fahira.
Menurut Senator Jakarta ini, santri bukan hanya pelajar yang menimba ilmu agama, tetapi juga agen sosial yang memiliki kepekaan terhadap isu-isu kemanusiaan dan kemasyarakatan. Dari pesantren telah lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan spiritual.
“Santri adalah benteng moral bangsa, sekaligus lokomotif perubahan yang bergerak dari akar rumput. Peran santri telah berevolusi menjadi kekuatan sosial yang aktif dalam pembangunan bangsa," kata Fahira.
Pesantren, lanjut Fahira, sebagai rumah besar para santri, telah mengalami transformasi salah satunya berhasil menjadi pusat inovasi sosial dan ekonomi. Banyak pesantren yang mengembangkan unit usaha, koperasi, hingga program digitalisasi pendidikan yang menghubungkan nilai-nilai Islam dengan keterampilan abad ke-21.
Fenomena ini, bagi Fahira, adalah bukti nyata bahwa pesantren mampu menjadi episentrum kemajuan bangsa. Ia menyebut pesantren sebagai ruang lahirnya manusia berkarakter dan berdaya saing global.
"Pesantren mendidik santri untuk hidup mandiri, kreatif, dan peduli terhadap sesama," pungkas Fahira.
BERITA TERKAIT: