Intimidasi itu diterima saat tim hendak melakukan konferensi pers mengungkap dugaan penggunaan ijazah palsu oleh calon petahana Rahmat Effendi, Minggu kemarin (10/6).
"Rencananya kami mau mengadakan konferensi pers pada pukul 14.00 WIB, namun tiba-tiba datang beberapa orang berbadan besar dan tegap, kemudian berteriak-teriak menyatakan, 'jangan menjelek-jelekkan putra daerah'," ujar Ketua Tim Advokasi Nur-Firdaus, Bambang Sunaryo melalui keterangan tertulis, Senin (11/6).
Kejadian berlangsung di Kantor Pengacara Bambang Sunaryo di Ruko Grand Galaxy City, Bekasi. Menurut Bambang, tim segera menghubungi Polsek Bekasi Kota dan Bekasi Selatan untuk meminta perlindungan.
"Datanglah Kapolsek Bekasi Selatan untuk meredakan situasi, dan akhirnya gerombolan itu membubarkan diri," ujar Bambang.
Dia mengaku tim Nur-Firdaus menyayangkan adanya intimidasi yang terjadi menjelang Pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.
"Sangat disayangkan demokrasi dinodai dengan premanisme untuk menekan," ujar Bambang.
[rus]
BERITA TERKAIT: