"Jika Pak Ahok mau kepilih lagi jadi gubernur, tolong tambah bus TransJakarta-nya agar kami tidak telantar lama di halte," keluh Murniyati (36), pekerja yang menunggu bus Transjakarta tujuan Grogol di halte utama PGC Cililitan, Jakarta Timur, Senin (25/1).
Keluhan serupa juga dirasakan para calon penumpang TransJ lainnya yang kesal harus menunggu hingga setengah jam lebih. Cukup melelahkan karena terus berdiri dan berhimpit-himpitan seperti ikan sarden di dalam kaleng.
"Keringat masuk sampai celana dalam dan beha setiap kali saya menunggu bus," timpal calon penumpang lain, Damayanti (37 tahun) di halte PGC Cililitan seperti dimuat
RMOLJakarta.Com.
Tak jauh berbeda, Warsito (52) mengaku sudah rela tak menggunakan mobil pribadinya demi mengurangi kemacetan di jalanan ibukota. Tapi apa dinyana, ia harus menelan kecewa karena bus TransJ yang dinanti tak kunjung datang.
Ia lantas membandingkan dengan layanan kereta MRT yang datang setiap 10 menit sekali. Meskipun sama-sama penuh sesak penumpang, tapi jadwal kedatangan kereta lebih pasti.
"Kalau Pak Ahok bisa naikkan jumlah bus dan beri kepastian jadwalnya, saya yakin dia akan dipilih jadi gubernur lagi, tapi juga sebaliknya," tambahnya.
Sebelum, Ahok menyatakan sudah memberi instruksi direksi bus Transjakarta untuk segera menambah jumlah armada.
"Kalau sudah banyak busnya, harus beroperasi sejak pagi. Di halte ditulis jam berapa bus ini datang. Jadi saya bisa tau bus tingkat ini datangnya jam berapa," kata Basuki
.[wid]
BERITA TERKAIT: