Diskusi dihadiri 30 peserta dari berbagai latar belakang narasumber dan stakeholder. Diantaranya Komandan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Inf. Joko P. Putranto M.Sc, Pengurus EMPAL, Perwakilan PT Central Pertiwi Bahari (CPB), Forum Lintas Agama, Keuskupan Tanjung Karang, Ketua dan Staff Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa (PSMTI), Pengurus WALUBI, Ketua Sinode GKSBS, Pengurus ISI Lampung, Akademisi dan Mahasiswa dari berbagai perwakilan universitas di Lampung.
Tokoh masyarakat dari Paguyuban Warga Tionghoa (SMTI) Tarmizi Tanjingan menilai keberadaan PT CPB sebagai perusahaan tambak udang terbesar di Indonesia merupakan pengokoh bagi masyarakat terutama para petani tambak udang.
"Dengan keberadaan PT CPB, perekonomian masyarakat justru semakin tumbuh dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu keberadaan perusahaan yang seperti ini harus dijaga dengan baik dan diberi kesempatan untuk tumbuh, berkembang bersama masyarakat," katanya kepada redaksi, Senin (23/11).
Dalam kesempatan itu, Kolonel Inf. Joko P. PutrantoM.Sc menyatakan apresiasi atas terselenggaranya acara diskusi konflik tersebut. Dia pun juga berbagi pengalaman mengatasi konflik dalam masyarakat Lampung.
"Kegiatan pencegahan konflik ini merupakan bagian dari skala prioritas yang diamanatkan kepada saya ketika mendapat tugas sebagai Komandan Korem 043/Gatam," ujarnya.
Sementara, perwakilan PT CPB M Fajar SP mengatakan, pihaknya sebagai perusahaan yang berada di tengah masyarakat memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian dan tidak akan lepas tangan dalam konflik yang ada.
"Ada dua solusi yang ditawarkan untuk penyelesaian konflik. Pertama, solusi khusus. Kedua, solusi umum. Namun kedua solusi yang ditawarkan ini tetap mengutamakan kepentingan semua pihak dan nilai-nilai kebajikan dalam masyarakat setempat," jelasnya.
Seperti diketahui potensi konflik sering kali terjadi di daerah Lampung antara masyarakat lokal dengan masyarakat transmigran. Perbedaan kultur dan budaya menjadi salah satu sebab mereka sedikit sulit hidup bersama dan hal-hal seperti ini yang diantisipasi oleh seluruh stake holder.
[wah]
BERITA TERKAIT: