Penyaluran Pupuk Bersubsidi Lewat Gapoktan di Banyumas Tidak Jelas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 30 Maret 2015, 13:45 WIB
Penyaluran Pupuk Bersubsidi Lewat Gapoktan di Banyumas Tidak Jelas
foto:net
rmol news logo Kendati sudah masuk Masa Tanam kedua (MT 2) 2015, rencana penyaluran pupuk bersubsidi pemerintah lewat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Banyumas, Jawa Tengah masih belum jelas.

Ketua Gapoktan Ngudi Mulya, Lumbir, Fahrur Rozi mengatakan Pemda Banyumas dan Gapoktan sebelumnya sepakat untuk menyalurkan pupuk bersubsidi lewat gapoktan untuk menjaga agar penyaluran pupuk tepat sasaran. Namun hingga kini belum ada informasi resmi jadi tidaknya penyaluran pupuk lewat Gapoktan.

"Pupuk yang dijual di toko kadang dibeli oleh perkebunan besar yang mestinya tidak mendapat subsidi. Petani kadang malah tidak kebagian," ujarnya, Senin (30/3).

Fahrur menambahkan pupuk yang dijual di pasaran biasanya lebih mahal antara Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu per zak. Seringkali toko mengaku tidak memiliki stok cukup sehingga menaikkan harga semena-mena.

"Kalau lewat toko harganya lebih tinggi. Sering juga dibilang tidak ada pupuk. Tapi petani tetap beli, soalnya tidak ada pilihan lain," katanya.

Penyaluran, kata Fahrur, biasanya dimulai pada awal persiapan lahan. Dengan demikian pada masa memupuk benih Gapoktan sudah memiliki suplai cukup.

"Kebutuhan akan bertambah besar setengah bulan setelah tanam. Ini berarti sekitar tiga pekan lagi," ungkapnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA