Zulhas mengaku langsung melaporkan masalah tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Saya lapor Pak Presiden, ini pupuk gimana cerita, gimana mau swasembada pangan. Pak Presiden tanya apa yang dibutuhkan, ‘Perpres, Pak, saya yang isi.’ Ya sudah cepat isi kata Presiden. Pangkas, dari Pupuk Indonesia langsung kepada petani,” kata Zulhas dalam acara PAN Award di Senayan Park, Jakarta Pusat, Minggu malam, 24 Agustus 2025.
Ia menegaskan, upaya yang dilakukan PAN dan pemerintah ini bukan untuk pencitraan, melainkan demi kesejahteraan petani.
“Kita bukan citra, kita bukan perlu pujian, tidak,” kata Zulhas.
Zulhas pun meminta seluruh kader PAN untuk terus bekerja keras, bukan hanya aktif menjelang pemilu.
"Saya meminta kader PAN untuk bekerja keras, jangan nanti kalau mau Pemilu saja,” demikian Zulhas.
Mulai 1 Agustus 2025, pupuk bersubsidi akan didistribusikan dengan skema baru sesuai Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.
Skema baru distribusi diharapkan bisa meningkatkan penyerapan pupuk bersubsidi oleh petani yang berhak. Alokasi pupuk bersubsidi juga sudah ditambah oleh pemerintah dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton sejak 2024. Peningkatan alokasi pupuk diharapkan bisa meningkatkan produksi pangan nasional.
BERITA TERKAIT: