Jokowi Harus Jadikan Perbatasan Sebagai Pusat Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 18 November 2014, 11:23 WIB
Jokowi Harus Jadikan Perbatasan Sebagai Pusat Ekonomi
foto:net
rmol news logo . Anggota DPD RI Fahira Idris meminta Presiden Jokowi fokus dalam menyelesaikan ketimpangan pembangunan di kawasaan perbatasan dengan mengutamakan pendekatan kesejahteraan.

"Pendekatan pengelolaan kawasan perbatasan harus dirubah dari pendekatan keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan," kata Fahira dalam keterangan tertulisnya, Jakarta (Selasa, 18/11).

Caranya, lanjut Fahira, Jokowi harus menjadikan perbatasan sebagai pusat-pusat ekonomi baru. (Baca: Fahira Dorong DPD Bentuk Tim Khusus Awasi Perbatasan).

"Artinya, infrastruktur harus segera dibangun," tandasnya.

Seperti diketahui, mencuat kabar ada 10 desa di Kalimantan Timur di tapal batas negara yang warganya ingin bergabung dengan Malaysia. Ke-10 desa yang diisukan ingin bergabung dengan Malaysia itu ialah Long Pananeh I, Long Pananeh II, Long Pananeh III, Tiong Ohang, Tiong, Noha, Tifab, Long Apari, Long Kerioq, serta Noha dan Noha Silat.

Isu lainnya di Kalimantan Utara, terdapat tiga desa, yakni Simantipal, Sinapad, dan Sinokod, yang diklaim Malaysia masuk wilayahnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA