"Mulai tahun depan diupayakan tidak ada lagi rapat di hotel," ujar Emil, sapaan arsitek muda ini saat ditemui di Gedung Sate, Bandung, Senin (17/11).
Ia bisa memahami instruksi Mendagri tersebut bertujuan guna penghematan anggaran daerah. Hanya saja, untuk disadari pula, menghentikan seratus persen kebiasaan rapat Pemda di luar kantor tidaklah mudah.
"Mungkin tidak menghilangkan, tapi mengurangi rapat-rapat di hotel dengan memanfaatkan ruang meeting yang terbatas," jelasnya seperti diberitakan
RMOL Jabar.
Emil menambahkan, untuk rapat yang melibatkan peserta dengan skala besar, pihaknya masih tetap membutuhkan ruangan lebih besar seperti
ballroom hotel.
"Karena 'kan meeting teh ada yang pesertanya cuma 10 sampai 100. Kalau bawa lurah atau RW sebanyak itu, di mana tempatnya, kecuali di ballroom, 'kan begitu. Untuk yang skala besar ini kita enggak bisa hindari, apa adanya harus di balroom yang besar dan rata-rata adanya di hotel," paparnya.
Namun begitu, ia berjanji pada tahun 2015 mendatang, akan merenovasi bekas gedung Dewan Kota Bandung di Jalan Aceh, untuk dialihfungsikan menjadi ruang rapat yang banyak dan representatif. Dengan demikian, penggunaan fasilitas hotel untuk rapat Pemda bisa diminimalisir.
"Bukan tidak mungkin kita juga bikin gedung khusus meeting punya pemkot," bebernya
.[wid/rmoljabar.com]
BERITA TERKAIT: