Abang (45), termasuk salah seorang di antaranya. Pedagang jam keliling ini mengaku siap direlokasi, hanya saja tidak jauh dari keramaian.
"Gedebage? Itu siapa yang akan beli, kita jualan cari tempat ramai. Bukan cari tempat sepi, harusnya Pemkot punya rasa kemanusiaan karena kami disini berjualan untuk menghidupi anak dan istri," keluh Abang saat ditemui
Rakyat Merdeka Online di alun-alun Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (27/12) pagi.
Abang menuturkan, sebulan terakhir ini penghasilannya turun drastis imbas kebijakan Pemkot Kota Bandung yang melarang jualan di alun-alun.
"Kita hormati larangan berjualan di sekitaran jalan yang ada di alun-alun Bandung. Namun berikan kami tempat yang layak dan tidak jauh dari alun-alun," pintanya.
Jika tak boleh di trotoar maupun halaman Masjid Agung, ia berharap Pemkot Bandung mengizinkan untuk berjualan di
basement masjid.
"Kan di
basement masjid ada tiga lantai ke bawah, kenapa tidak dipusatkan saja di basement. Toh tidak mengganggu keindahan kota seperti yang dinginkan walikota Bandung Ridwan Kamil," usulnya.
Walikota Bandung, Ridwan Kamil saat ini tengah gencar menertibkan sejumlah kawasan di kota Bandung dari PKL. Hari ini tepat 100 hari pasangan walikota Bandung Ridwan Kamil dan wakilnya Oded M Danial memimpin kota Bandung sejak dilantik tanggal 13 september 2013 lalu.
[wid]
BERITA TERKAIT: