"Pimpinan KPK itu tampaknya sudah tak punya sensitivitas. Padahal persoalan judi online sudah menjadi kegelisahan nasional," kata analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu (4/8).
"Selain itu, judi juga sebagai tindakan yang tidak dibenarkan oleh semua agama," sambungnya.
Jamiluddin mengaku tidak habis pikir bagaimana seorang pimpinan KPK bisa menilai enteng ada pegawainya yang terlibat judi online.
"Sungguh tidak masuk akal bila pimpinan KPK menilai perbuatan pegawainya bermain judi online hal yang biasa," kata Jamiluddin.
Menurutnya, pimpinan KPK tidak seharusnya mengeluarkan pernyataan seperti itu. Ia meminta pernyataan itu diluruskan.
"Pimpinan KPK sudah seharusnya meluruskan pernyataannya agar pegawainya dan masyarakat umum tidak menilai judi online tindakan yang tidak salah," tutup Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: