"Intinya hari ini saya dimintai tambahan keterangan. Posisi saya di Arema, saya sebagai sponsor dan investor, dan tidak ada dana yang masuk sama sekali di saya," ujarnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Kamis malam (27/10).
GIlang menyampaikan, untuk urusan pengelolaan tim yang lebih mengetahui ialah
owner dan jajaran direksi. Namun, ia tidak menyebut secara rinci.
"Untuk urusan manajerial Arema silakan ke
owner, silakan ke direksi," tegas dia.
Gilang diperiksa sebagai saksi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, selama kurang lebih 5,5 jam. Ia tiba di Ditreskrimum Polda Jawa Timur, sekira pukul 13.30 WIB dan baru keluar pukul 18.51 WIB.
Kepemilikan saham Arema FC sendiri tengah jadi sorotan warganet. Beberapa waktu lalu, unggahan tentang pemilik saham Arema FC beredar luas di media sosial. Unggahan itu berisi tentang para pemegang saham klub yang dinaungi oleh PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) itu.
Unggahan yang disebut bersumber dari dokumen Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) itu menyebut bahwa Wakil Ketua Umum PSSI yang juga mantan Presiden Klub Arema FC, Iwan Budianto, menjadi pemegang saham terbanyak dengan 3.750 lembar atau senilai Rp3,75 miliar.
Sementara, Presiden klub saat ini, Gilang Widya Permana, yang juga merupakan bos perusahaan J99 menguasai sebanyak 750 lembar saham atau senilai Rp 750 juta. Nama terakhir adalah artis sekaligus pengusaha muda, Raffi Ahmad, yang disebut memiliki 500 lembar saham atau senilai Rp500 juta.