Kalaupun Lukas benar-benar sakit, kata Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam, di KPK sudah ada dokter-dokter profesional yang berpengalaman dan track record-nya dapat dipertanggungjawabkan.
"Dengan tidak hadir dan bahkan banyak aksi-aksi dukungan yang tidak berdasar justru semakin memperburuk keadaan," ujar Saiful kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/9).
"Kalau merasa tidak bersalah buktikan, bukan malah dengan segala alasan digunakan," imbuhnya.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, mudah bagi Luka jika ingin citranya taat kepada hukum tetap terjaga. Caranya cukup dengan datang penuhi panggilan KPK.
"Dengan semakin menunda-nunda kedatangan Lukas, maka semakin memperkuat dugaan publik bahwa ada sesuatu hal yang disembunyikan dari Lukas selama ini," pungkas Saiful.
BERITA TERKAIT: