Pertemuan Kepala BIN-Gubernur Papua Sesuatu Yang Wajar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 19 September 2017, 11:42 WIB
Pertemuan Kepala BIN-Gubernur Papua Sesuatu Yang Wajar
Foto/Net
rmol news logo . Pertemuan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawa dengan Gubernur Papua Lukas Enembe beberapa waktu dinilai sesuatu yang wajar.

Pertemuan di kediaman Budi Gunawa, di kawasan Jakarta Selatan itu juga dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kapolda Sumatera Utara (eks Kapolda Papua) Irjen Paulus Waterpauw, dan pimpinan Bareskrim Mabes Polri.

Analis intelijen UI Ridlwan Habib mengatakan, sebagai kepala BIN, dinamika wilayah di Papua penting untuk dipantau oleh Budi Gunawan.

"Saya kira itu sesuatu yang wajar, biasa biasa saja, seorang kepala BIN bertemu gubernur adalah hal yang lazim dan tidak melanggar aturan apapun," ujar Ridlwan di Jakarta, Selasa (19/9).

Menurutnya, wilayah Papua menjadi prioritas pantauan keamanan karena jadi barometer penting situasi Tanah Air. Papua harus selalu kondusif, apalagi Presiden juga sangat memperhatikan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat Papua, misalnya dengan pembangunan jalan Trans Papua, dan juga pembangunan pasar dan infrastruktur.

"Harga bensin juga diupayakan sama dengan di Pulau lain, jadi Papua ini memang spesial. Selain itu, Papua juga selalu disorot oleh masyarakat internasional, harus aman. Jadi wajar saja kepala BIN menerima kunjungan Gubernur," ujar alumni S2 Kajian Intelijen UI tersebut.

Koordinator executive Indonesian Intelligence Institute ini menilai tugas utama intelijen adalah menghindari pendadakan strategis dalam bidang keamanan.

"Tentu seorang gubernur pasti punya data wilayah, dia orang asli Papua dan kepala BIN wajar mendengarnya langsung dari sumber pertama," katanya.

Ridlwan menambahkan, kehadiran mantan Kapolda Papua Paulus Waterpauw juga sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan. "Sangat wajar karena Paulus mantan Kapolda Papua, dia baru saja pindah ke Sumut dan tentu data data Papua dia masih kuasai," lanjutya.

Ridlwan meyakini pertemuan itu adalah silaturahmi biasa. "Ada foto-foto, ada senyum-senyum, wajar saja itu, suasananya santai kelihatan di foto itu," katanya, sambil menganggap aneh jika pertemuan itu dianggap politis.

Dia juga melihat ada kejanggalan dalam broadcast yang beredar di publik, seolah-olah hanya menyerang kepala BIN. Padahal di forum juga ada pihak lain yang hadir.

"Ini ada semacam intensi tidak baik ke kepala BIN karena memojokkan kepala BIN padahal di dalam acara itu ada pihak lain juga yang hadir," ujarnya.

Karena itu, dia menganggap berlebihan jika pertemuan itu diseret-seret ke wilayah politik dan seolah-olah dimainkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan politis dengan tujuan mengganggu pemerintahan.

"Pertemuan kepala BIN, Kapolri, dan gubernur Papua akan berdampak positif bagi masyarakat Papua. Dan tentu kita harapkan Indonesia damai, dari Aceh hingga Papua," tukas Ridlwan. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA