Polri Butuh Figur Seperti Sultan Haikal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 09 April 2017, 14:32 WIB
Polri Butuh Figur Seperti Sultan Haikal
Sultan Haikal/Net
rmol news logo Indonesia Police Watch (IPW) mendukung rencana Polri yang ingin merekrut Sultan Haikal (19), peretas 4.600 situs online.

Apalagi saat ini Polri baru membentuk unit kerja baru, yakni Direktorat Cyber Crime yang perlu didukung penuh oleh figur-figur profesional di bidang cyber.

Dalam menghadapi semua ini Cyber Crime Polri tentu tidak bisa bekerja sendiri, terlebih jika melihat masih terbatasnya jumlah personel kepolisian.

"Bagaimana pun Polri perlu didukung oleh komunitas komunitas masyarakat cyber yang piawai dan profesional di bidangnya. Sehingga figur-figur seperti Haikal perlu dibina, direkrut dan diarahkan untuk membantu Polri dalam memerangi dan memberantas kejahatan cyber," kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane melalui siaran elektroniknya, Minggu (9/4).

Seperti saat ini misalnya, pemerintah kesulitan dalam memberantas pornografi dan perang SARA di dunia maya.

"Dengan terlibatnya figur-figur seperti Haikal di Cyber Crime Polri, siapa tahu mereka bisa memburu dan meretas serta menutup semua situs pornografi dan situs SARA yang kian marak meracuni masyarakat," ujar Neta.

Selain itu, menurut Neta, dengan pengalaman Haikal yang sudah berhasil meretas ribuan situs tentunya "ilmunya" bisa dimanfaatkan kalangan perbankan atau jaringan bisnis online untuk melindungi diri dari para petualang dan peretas.

Dengan direkrutnya oleh Polri diharapkan Haikal tidak jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Setidaknya Haikal tidak pergi ke luar negeri direkrut negara lain. Tapi setelah selesai menjalani masa hukuman Haikal bisa diajak untuk membantu Polri dan berbakti bagi negara.

Ke depan, dunia tampaknya akan dipenuhi kemajuan teknologi informasi yang luar biasa. Perkembangan ini akan diikuti oleh tingkat kejahatan yang luar biasa canggih pula, dengan sistem IT yang tinggi, yang jika tidak segera diantisipasi tentu akan menjadi ancaman tersendiri bagi sistem keamanan maupun sistem lainnya di negeri ini.

Polri sendiri sebenarnya sudah mengantisipasi perkembangan ini dengan membentuk Direktorat Cyber Crime mulai tahun 2017. Untuk mendukung unit kerja itu Polri tentunya sangat membutuhkan peran serta masyarakat dalam memerangi cyber crime.

"Sebab itu rencana Polri merekrut Haikal dan hacker-hacker lainnya patut diapresiasi. Diharapkan mereka bisa membantu Polri dengan maksimal, sebagai tim cyber dan partner solid kepolisian," pungkas Neta.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA