Juru bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, dari empat orang tersebut, tiga orang diantaranya merupakan pihak swasta dan satu orang lagi merupakan penyelenggara negara.
Menurut Febri, oknum penyelenggara negara yang ditangkap diduga sebagai penerima, sementara tiga orang pihak swasta sebagai pemberi uang suap. Keempat orang tersebut dicokok di dua tempat di daerah Jakarta. Saat ini, lanjut Febri keempat pihak yang dicokok sedang menjalani pemeriksaan.
"Jadi benar telah dilakukan kegiatan OTT hari ini, telah terjadi penerimaan sejumlah uang kepada penyelenggara negara," ujar Febri dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu malam (14/12).
Lebih lanjut Febri menjelaskan, dalam OTT, Rabu Siang tadi, tim satuan tugas juga menyita sejumlah uang yang nilainya cukup signifikan. Menurutnya, jumlah uang yang diamankan sedang dihitung dan belum diketahui apakah uang tersebut mata uang asing atau rupiah.
"Perkaranya terkait pengadaan yang proses implementasinya sedang berjalan saat ini di salah satu institusi yang terkait dengan kelautan," ujar Febri.
Ditempat terpisah, Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Arie Sudewo mengadakan konfrensi pers sesaat isu penangkapan oknum penyelenggara negara dicokok KPK mengarah ke pihaknya. Diduga oknum penyelenggara negara tersebut merupakan pejabat (Bakamla).
Arie dalam memberikan keterangan ke media, tak membantah hal tersebut. Menurut Arie pihak yang ditangkap merupakan Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla bernama Eko Susilo Hadi.
Sebelum Deputi Informasi Hukum dan Kerjasama Bakamla, Eko menduduki jabatan pelaksana tugas Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla selama tujuh bulan dan tiga hari lalu sudah tidak lagi menjabat pelaksana tugas Sestama.
Menurut Arie, saat menjabat Plt Sestama, Eko sebagai Kuasa pengguna anggaran dalam tiga proyek yakni pengadaan Backbone coastal surveillance system yang terintegrasi BIIS, Proyek longrange camera plus tower dan Monitoring satelit Bakamla yang tendernya dimenangkan oleh perusahaan, Melati technovo.
Dari penelusuran redaksi, untuk proyek Backbone Coastal bernilai Rp400 miliar yang proyeknya dimenangkan oleh PT CMI teknologi. Proyek Monitoring satelit Bakamla bernilai Rp100 miliar yang tendernya dimenangkan oleh PT Melati Technovo. Sementara Proyek longrange camera plus tower bernilai Rp102 miliar yang tendernya dimenangkan oleh PT Zhasa Putra Deratama.
[sam]
BERITA TERKAIT: