Sedianya mereka berangkat pukul 07.00 Wib tadi pagi dengan menyarter sebuah bus.
Namun tiba-tiba pada malam hari sebelum jadwal pemberangkatan, pihak bus membatalkan. Alasannya, mereka tak berani.
"Kita dihubungi oleh pihak PO (Perusahaan Otobus), (mereka) nggak berani antar kita," jelas Juanto saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat tadi.
Juanto merupakan koordinator pemberangkatan warga Muhammadiyah Gresik ke Jakarta.
Saat ditanya kenapa pihak bus tak berani membawa mereka, dia menjawab diplomatis. "Tanya pihak PO-nya aja langsung mas," elaknya.
Yang jelas mereka hanya bisa pasrah. "Karena mereka nggak berani, saya tidak bisa memaksa," ucap Komandan KOKAM Gresik ini.
Meski begitu, dia sendiri masih berupaya untuk bisa ikut dalam aksi besok. Salah satu pilihan moda transportasinya adalah menggunakan pesawat. "Belum tahu. Bisa malam ini (berangkat)," tandasnya.
Sebelumnya, pihak Polri memang sempat melarang perusahaan bus membawa umat Islam dari daerah yang akan ikut Aksi 211. Namun, larangan tersebut dicabut setelah ada pertemuan dengan pihak GNPF MUI pada Selasa (29/11) lalu.
[zul]
BERITA TERKAIT: