Demikian catatan akhir tahun 2014 yang disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik
RMOL, Jumat (26/12).
Ungkap Neta, tahanan yang kabur itu 42 di antaranya adalah tersangka narkoba, 12 tersangka curanmor, dan 8 tersangka kasus lainnya. Sebanyak 15 tahanan kabur dari 5 polsek, 10 tahanan kabur dari 2 polres, 5 tahanan kabur dari sel Polda Kaltim, dan 32 kabur dari pusat rehabilitasi narkoba di Lido, Jabar. Selain itu ada 5 tahanan tewas bunuh diri di 4 polsek, 2 tahanan tewas di 2 polres, 2 tahanan tewas di 2 polda, dan satu tahanan wanita berusia 24 tahun diperkosa dua tahanan pria di Polsek Wajo, Sulselbar.
Kasus ini, jelas Neta, menunjukkan bahwa Polri belum mampu mengamankan sel tahanannya dan belum mampu memberi keamanan bagi tahanan yang ditahannya. Terbukti ada tahanan yang bisa diperkosa. Sebagian besar tahanan kabur dengan cara menjebol eternit sel (4 kasus), menggergaji trali besi 2 kasus, menjebol tembok satu kasus dan kabur lewat pintu gerbang satu kasus.
Tahun 2014 ini tahanan polisi yang kabur mengalami peningkatan tajam. Sebab di 2013 tahanan polisi yang kabur hanya 30 orang. Mereka kabur dari 14 kantor polisi. Tahun 2012 malah lebih banyak, yakni ada 93 tahanan kabur dari 26 sel tahanan polisi.
"Untuk itu Polri perlu membenahi sistem penjagaan tahanannya dan sekaligus membenahi sel tahanannya, terutama di polsek-polsek," demikian Neta.
[rus]
BERITA TERKAIT: