Masyarakat yang tergabung dalam Presidium Banten Bersatu (PBB) memberikan dukungan untuk gubernur yang menjadi tersangka kasus suap sengketa Pilkada Kabupaten Lebak di Mahkamah Konstitusi. Sejak pagi tadi, seribuan orang menggelar unjuk rasa di depan kantor KPK. Mereka meneriakkan dukungan kepada Ratu Atut dengan berorasi bahkan sampai menggelar pertunjukan silat, seni bela diri khas Banten.
Namun, ternyata seribuan orang itu tidak menyampaikan dukungan kepada gubernurnya secara murni. Belakangan diketahui, mereka menerima upah untuk ikut menggeruduk kantor KPK.
"Iya katanya ada uangnya sekitar Rp 50 ribu buat yang ikut ke sini," ujar seorang pengunjuk rasa yang menolak menyebutkan namanya, Jumat (20/12).
Pengunjuk rasa berusia 18 tahun itu mengaku masih duduk di bangku SMA. Dia juga mengaku tidak tahu tujuan dari unjuk rasa yang diikutinya. "Tidak tahu, kebetulan lagi libur terus ada yang ngajak ya ikut," katanya sambil terkekeh.
Massa Presidium Banten Bersatu sendiri langsung membubarkan diri setelah tahu KPK resmi menahan Ratu Atut.
[zul]
BERITA TERKAIT: