Hal tersebut ia ungkapkan selama pertemuan empat mata (tête-à-tête) dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Kamis, 23 Oktober 2025.
“Baik, Presiden, Bapak Presiden, saya ingin menyampaikan dengan penuh sukacita bahwa saya kembali ke Indonesia setelah 17 tahun,” ujar Lula membuka sambutannya dengan nada hangat.
Dalam kesempatan itu, Lula menyampaikan tekadnya untuk memperbarui dan memperkuat kemitraan strategis. Menurutnya, Indonesia dan Brasil adalah dua negara berkembang yang memiliki kekuatan besar.
“Bersama-sama, kita mewakili hampir 500 juta orang. 280 juta di Indonesia, 210 juta di Brasil. Kita memiliki ekonomi berkembang yang kuat,” tuturnya.
Ia menyoroti peluang investasi baru, serta memperluas kerja sama di bidang teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Saya datang ke sini dengan harapan tinggi untuk menjalin perjanjian baru, tidak hanya perdagangan bilateral, tetapi juga berinvestasi dalam hal-hal baru seperti kecerdasan buatan,” kata Lula.
Menutup sambutannya, Lula menegaskan optimismenya terhadap masa depan hubungan kedua negara.
“Saya sangat senang berada di sini dengan harapan tinggi dan keinginan besar agar kita dapat membangun hubungan yang lebih bermanfaat dan produktif, yang akan membawa lebih banyak manfaat bagi rakyat kita,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: