Penempatan ini menimbulkan kemarahan luas, terutama karena lokasi bantuan itu telah menjadi tempat tewasnya ratusan warga sipil akibat kekacauan dan tembakan.
BBC mengidentifikasi sedikitnya 10 anggota Infidels Motorcycle Club yang bekerja untuk UG Solutions dalam mengamankan lokasi milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga bantuan yang didukung Israel dan Presiden AS Donald Trump.
Tujuh di antaranya menduduki posisi senior yang mengawasi seluruh operasi keamanan.
"Menempatkan geng motor Infidels untuk mengelola pengiriman bantuan kemanusiaan di Gaza sama saja seperti menugaskan KKK mengirim bantuan di Sudan. Ini sama sekali tidak masuk akal,” ujar Edward Ahmed Mitchell, Wakil Direktur Council on American-Islamic Relations (CAIR), seperti dikutip pada Kamis, 11 September 2025.
"Ini pasti berujung pada kekerasan dan itulah yang kita saksikan terjadi di Gaza," tambahnya.
BBC melaporkan bahwa Infidels Motorcycle Club, didirikan pada 2006 oleh veteran perang Irak, menggunakan simbol salib tentara salib sebagai identitas dan pernah mengunggah ujaran kebencian anti-Muslim di Facebook.
Mereka bahkan pernah mengadakan pesta bakar daging babi secara terbuka menentang bulan suci Ramadan.
Laporan juga mengungkap bahwa Johnny “Taz” Mulford, pemimpin Infidels sekaligus mantan sersan Angkatan Darat AS yang pernah dihukum karena konspirasi penyuapan, pencurian, dan membuat pernyataan palsu, kini menjabat sebagai “country team leader” UG Solutions di Gaza.
BBC menyebut total 40 dari 320 kontraktor UG Solutions di Gaza direkrut dari Infidels MC. Dokumen yang diperoleh menunjukkan bahwa para kontraktor menerima bayaran 980 dolar AS per hari, sementara pemimpin tim memperoleh hingga 1.580 dolar AS per hari.
Salah satu pemimpin tim, Josh Miller, bahkan memposting foto dari Gaza yang menampilkan kontraktor membawa spanduk bertuliskan “Make Gaza Great Again”.
Miller diketahui memiliki tato bertuliskan “Crusader” di jari-jarinya dan angka “1095” tahun dimulainya Perang Salib Pertama di ibu jarinya. Mulford, sang pemimpin geng, juga memiliki tato “1095” di dadanya.
Sementara itu, PBB menyebut kekerasan telah ada di lokasi distribusi bantuan GHF sejak dibuka akhir Mei.
Hingga 2 September, setidaknya 1.135 warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas di dekat lokasi GHF saat berusaha mendapatkan makanan, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).
Sebagian besar kematian itu disebut dilakukan oleh pasukan keamanan Israel.
BERITA TERKAIT: